Katanya cinta meramas kasbi
Pancangkan kain di kuda-kuda
Tabaos cinta panggil anak negeri
Lihat mama meramas kasbi
Dengar suara rindu gadis sebelah rumah
Teriakan lapar tangisan dahagA
Dan suara himpitan kerongkongan kering
Bunyi perut berirama tifa pica
Katanya cinta membakar sukma
Lalu mama naikkan syukur siang
Singgahsana Allah memutih bagaikan toya
Panci tumpah ruah gelombang air panas
Sempe diramaikan jari yang me-lomi toya
Aru-aru menentramkan perut tertabu
Sukacita hadir siang malam dirumah tua
“Tuhan berkatilah makanan kami”
doa ini terdengar indah
karena papeda sabale akan datang
Tuhan…… nikmatnya kuah lemon.
Yang teruras bagaikan anggur hermon
Dijilati lidah penikmat bungaran
Pernahkah kau cicipi Tuhan…..?????
“Tuhan inilah makanan kami yang Kau beri
makanan natal orang pinggiran
yang hanya bisa mengolah kasbi
makanan natal anak negeri
yang susah beras secupak
dan cuma ada ikan meti
“Tuhan………. Trima kasih atas berkatMu”
doa itu begitu syahdu
karena hati hampir menangis
adakah ganti dinatal mendatang..?
akankah meja makan diramaikan tabuhan sendok..?
ataukah jari tetap memercik kuah..?
dari mana sejahtera..?
dari mana kekenyangan..?
DARI PAPEDA SABALE
UNTUK NATAL INI
Karya : Elifas Tomix Maspaitella (1995)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TALITA KUM
(Markus 5:35-43) Oleh. Pdt. Elifas Tomix Maspaitella PROKLAMASI KEMESIASAN YESUS Injil Markus, sebagai injil tertua yang ditulis antara ta...
-
Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Paduan Terompet Jemaat Rumahtiga di Rohua, Januari 2009 A. Perspektif Ibadah merupakan suatu aktifitas agama ...
-
Oleh. Elifas Tomix Maspaitella [Materi Ibadah Keluarga Perangkat Pelayan Jemaat Rumahtiga, 17 September 2013] Pengantar Tulisan ini...
-
Mazmur 34:16, 17 – Tafsir dan Rekritik Oleh. Elifas Tomix Maspaitella 1. Berawal dari paradigma ‘serba dua’ Saya memberi judul di...
No comments:
Post a Comment