Thursday, February 8, 2024

MEMAHAMI TEOLOGI-LITURGI MINGGU SENGSARA YESUS KRISTUS

 


Pdt. Elifas Tomix Maspaitella

 


Dasar Teologi

Ibadah Gereja berpusat pada Kristus (Trinitarian). Karena itu setiap ibadah gereja didasarkan demi nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (biasa diselenggarakan dalam Votum pada liturgi gereja). Minggu Sengsara Yesus Kristus menjadi bagian dari kalender liturgi, karena seluruh kisah hidup dan pelayanan Yesus (Christ Event) menjadi bagian dari perayaan (selebrasi) iman.

 

Tahun Gerejawi

Beberapa tahun gerejawi atau kalender liturgi gereja, yang umumnya pula dipakai Gereja Protestan di Indonesia (GPI ~GPM menjadi salah satu dari Gereja bagian mandiri dari GPI), yaitu:

·      Natal – Kelahiran Yesus, secara tradisi tanggal 25 Desember

·      Jumat Agung – Kematian Yesus ,3 hari sebelum Paskah

·      Paskah – Kebangkitan Yesus,  tanggalnya berbeda setiap tahun

·      Asensi – Kenaikan Yesus, 40 hari setelah Paskah

·      Pentakosta – Pencurahan Roh Kudus, 50 hari setelah Paskah

 

Minggu Sengsara Yesus / Pra-Paskah

Dalam Kalender Liturgi yang dianut Gereja-gereja (Katolik, Gereja Barat, Anglikan, Ortodoks), masa sebelum Jumat Agung dan Paskah, disebut sebagai PRA-PASKAH. Gereja Protestan di Indonesia, menyebutnya Minggu Sengsara Yesus

Istilah Minggu Sengsara Yesus itu mengajak gereja untuk bermeditasi ke dalam PENDERITAAN YESUS, untuk merasakan KASIHNYA yang telah menyelamatkan manusia dan dunia. Karena itu Gereja yang merayakan MINGGU SENGSARA adalah Gereja yang mau merasakan Kasih Yesus yang menyelamatkan.

 

Minggu Sengsara I

Seruan Liturgi : ESTO MIHI (Jadilah Bagiku; Mzm. 31:3b)

Dalam tradisi Gereja disebut juga Quinquagesima Sunday, atau 50 hari sebelum Paskah. Disebut juga ‘Minggu Pengampunan’

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain:

·      Doa Pengakuan Dosa

·      Permohonan Pengampunan

·      Meditasi

Hal itu dapat dilakukan dalam keluarga melalui Binakel. Menjadikan Minggu ini sebagai masa utk saling memaafkan, memperbaiki kesalahan

 

Minggu Sengsara II

Seruan Liturgi: INVOCABIT (Bila ia berseru; Mzm.91:15)

Minggu pertama Pra-Paskah. Biasa dirayakan dalam merenungi masa ketika Yesus mulai menjalani masa penderitaanNya

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain:

·      Doa/Bimbingan Persiapan pelaksanaan tugas

·      Kerja

·      Meditasi

Dalam Binakel, bisa dijadikan masa untuk membenahi motivasi kerja, agar tidak menyerah pada tantangan

 

Minggu Sengsara III :

Seruan Liturgi: REMINISCERE (Ingatlah, Ya Tuhan; Mzm..25:6)

Masa mengenang campur tangan TUHAN.  Sebab tanpa itu tiada keselamatan/ penyelamatan. Penyaliban Yesus adalah bentuk Campur Tangan Tuhan untuk menyelamatkan

 

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain: Pelayanan Diakonia kepada orang miskin

Jemaat-jemaat dapat merayakan masa ini dalam bentuk pelayanan diakonia.

 

Minggu Sengsara IV :

Seruan Liturgi: OCULI (Mataku tetap terarah kepada Tuhan; Mzm..25:15)

Masa ini meningatkan bahwa gereja adalah saksi mata (Child of Light) dari peristiwa Yesus.

 

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain: Kesaksian/Pekabaran Injil

Jemaat-jemaat bisa melakukannya dengan mengajak anak-anak, remaja dan pemuda (AMGPM) untuk menjadi saksi Kristus (Child of light). Melibatkan SMTPI dan Katekhisasi serta AMGPM. Komisi PIKOM Jemaat bisa melakukan kegiatan pekabaran injil holistik ke kelompok marginal atau kaum difabel.

 

Minggu Sengsara V :

Seruan Liturgi : LAETARE (Bersukacitalah; Yes. 66:10)

Mengingatkan kita untuk bersukacitalah (walau Yesus mati disalibkan).

Dalam tradisi gereja, Laetare  adalah ungkapan awal syair lagu yang mengajak umat beribadah.

Respons umat biasanya ‘kita akan pergi ke Rumah Tuhan’

 

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain:

·      Ibadah

·      Meditasi

 

Jemaat-jemaat bisa merayakannya dalam ibadah khusus, yang penuh sukacita.

 

Minggu Sengsara VI

Seruan Liturgi : JUDICA (Berilah Keadilan; Mzm. 43:1)

Mengingatkan umat akan Keadilan Allah, sehingga Salib tidak lagi dipandang sebagai penghinaan

 

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain:

·      Ibadah

·      Meditasi

 

Dapat dilakukan dalam Binakel untuk membina anggota keluarga berlaku jujur, atau dalam Pembinaan Umat lainnya.

 

Minggu Sengsara VII :

Seruan Liturgi : PALMARUM (Hari Palma; Yoh.12:13)

Yesus telah tiba di Yerusalem, dan Ia akan disalibkan. Hari-hari antara Palmarum dan Paskah mengingatkan kita pada masa ketika Yesus ditangkap, disiksa, diadili, disalibkan, mati dan bangkit

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain:

·      Ibadah

·      Meditasi

 

Umat diajak bermeditasi dalam arti menenangkan diri supaya tidak jatuh dalam rupa-rupa cobaan. Umat harus takluk pada Kehendak Tuhan.

 

Hari-hari Suci Jelang Paskah:

1.    RABU ABU

Hari suci, masa bertobat. Ini adalah hari pertama dalam masa pra-paskah (40 hari sebelum Paskah, tanpa menghitung hari Minggu, atau 44 hari dengan menghitung hari minggu).

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain: Biasanya umat ke gereja, dan diberi tanda salib dari abu (bakaran daun palma), dengan seruan ‘Bertobatlah dan percayalah pada Injil’ (Mrk.1:15). Jemaat-jemaat bisa melakukan ibadah ini dengan fokus pada akta PERTOBATAN.

 

2.    KAMIS PUTIH

Disebut juga Kamis Suci. Biasanya dirayakan untuk mengenang Jamuan Malam Terakhir Yesus dengan murid-muridNya. Gereja-gereja sering merayakannya dalam bentuk perjamuan disertai akta pencucian kaki.

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain: Jemaat-jemaat bisa mengadakannya dalam bentuk ‘meditasi yang berpusat pada Jamuan Kasih dan Akta Penucian Kaki’. Hal ini bisa juga dalam keluarga, dalam bentuk ‘makan di meja makan, dan saling melayani’ (simbol pencucian kaki)

 

3.    JUMAT AGUNG

Peringatan Kematian Yesus. Gereja bisa merayakannya dengan PERJAMUAN KUDUS.

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain: Perjamuan Kudus adalah ritus gereja di masa Jumat Agung.  Namun bukan gereja menangisi Yesus, melainkan mengenang (anamnesa) kematian Yesus dan bersukacita (ageliasis) karena kematian itu menebus dosa manusia (simbol roti dan anggur).

 

4.    SABTU SUCI

Memperingati hari di mana tubuh Yesus sedang terbaring dalam kuburNya

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain: Di hari ini jemaat diajak untuk bertekun dalam doa, dan mempersiapkan diri  menyambut pagi Paskah.

 

5.    PASKAH

Perayaan Kebangkitan Yesus

Aktivitas yang bisa dilakukan oleh Jemaat/Gereja, antara lain: Celebrasi Paskah adalah Ibadah Jemaat yang dirayakan seluruh gereja di dunia.

 

 

 

Materi Ceramah, Sektor Ora et Labora

Jemaat GPM Amahusu,

Jumat, 19 Februari 2016

 

 

No comments:

TALITA KUM

(Markus 5:35-43) Oleh. Pdt. Elifas Tomix Maspaitella  PROKLAMASI KEMESIASAN YESUS  Injil Markus, sebagai injil tertua yang ditulis antara ta...