Posts

CUCI KAKI

Image
Mangarti Yahya Pung Tulisang Spotong di Fasal Sapultiga Ayat Satu Sampe Duapulu   Oleh. Elifas Tomix Maspaitella                                                   Ambel dari:  sanyospwt     MANGARTI ANTUA YESUS DALANG YAHYA PUNG TULISANG   Par mangarti Yahya pung tulisang di Injil deng dia pung Surat pas dapa tanda-tanda (Wahyu) tuh katong musti dudu tado-tado la coba mangarti satu abis satu. Mar ada kode-kode par bisa mangarti akang palang-palang, apalai kalu upaya par mangarti dia pung maksud deng sagala carita tentang Antua Yesus. Yahya nih dia mangaku, Antua Yesus nih Allah yang su ada dari dunya nih masih talamburang balong par jadi apapa satu yang bae lai. Vor Yahya, Yesus tuh yang jadi alasan Allah biking sagala rupa macang di dalang dunya nih. La vor Yahya jua, samua tuh akang pung maksud bahwa Antua Yesus tuh jadi tarang supaya samua orang seng mangarti stengah-stengah mar mangarti deng sagala hikmat yang pono, yang Antua tuh Tuhan tuh jua. Deng Yahya seng ure Yesus yang su ad

MURAH HATI

Image
Matius 5:7 “Murah hati” adalah terjemahan lain dari orang yang penuh kasih sayang atau penuh dengan belas kasihan (merciful, full of pity). Bagi Sebagian orang, hal itu biasa saja, sekedar memberi maaf, tetapi “murah hati” itu melebihi akan hal itu, karena sikap itu bersumber dari bela rasa yang sudah menjadi sifat atau motivasi dasar kehidupan seseorang. Ungkapan Yesus dalam Matius 5:7: Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan, merupakan ajaran moral yang bersumber dari dalam diri-Nya sendiri. Artinya Ia ingin agar para murid memiliki sifat/karakter tersebut. Jika kita kaitkan dengan Yohanes 3:16 – walau di situ digunakan istilah “kasih” (yun. agape), namun kita bisa memahami bahwa sifat penuh kasih sayang itu adalah motivasi dasar dari inkarnasi atau rencana penebusan dosa, dan itu sifat ilahi yang tidak bisa dipisahkan dari diri Yesus, Tuhan yang menjadi manusia, atau dalam konteks Matius, dikenal juga sebagai Guru. Jadi “murah hati” atau penu

MEMAHAMI ROH DI DALAM DEUTERO YESAYA

Image
  ABSTRACT Pesan teks kitab suci bisa dipahami melalui suatu usaha menggali maknanya berdasarkan pada konteks penulisan dan situasi masyarakat dari mana teks itu ditulis atau dalam budaya mana cerita teks itu lahir. Itu merupakan tugas tafsiran atau eksegese yang harus dikerjakan serius, sungguh-sungguh dengan meneliti sejarah sosial dan dinamika sosial masyarakat dalam teks tersebut. Yesaya 44:9-20 merupakan teks yang ditulis dalam konteks masyarakat Israel Alkitab yang pemaknaannya harus ditelusuri dari situ. Ada respons pembaca ( reader response ) termasuk di era transformasi digital dan post-truth dan terjangkit virus viralisme, namun itu pun tidak harus dilepaskan dari konteks penulisan aslinya. Tulisan ini berusaha menafsir teks tersebut dengan membahas makna teologis roh (Ibr. ruakh ) sesuai dengan budaya, bahasa dan ide keagamaan Yahudi dalam konteks Deutero Yesaya (Yesaya II).   Kata Kunci: roh, roh Allah, roh jahat, imajinasi modern Alkitab harus dipahami dari dirinya sendiri