Posts

Showing posts from June, 2020

DENGARLAH TANGISAN IBU BUMI

(Refleksi Terhadap Yeremia 14:1-9) I Bumi adalah ibu Tanah adalah rahim dari mana kita berasal  ke situ pula kelak kita kembali setiap hari ibu merintih sebab sembari ia merenggang nafas melahirkan anak-anak  ia pun meratapi mereka yang jatuh, rebah, membujur setanah sambil menahan malu diperkosa anaknya sendiri yang bebal yang merusak perutnya merobek-robek rahim yang melahirkannya: “Ibu kita menangis” II Ibu kita berkabung Pagarnya diterobos mesin yang mengaum melebihi singa muda Segala rumput dan bunga di halaman dibabat dan dilahap api Pintu rumahnya hancur berkeping Kamarnya, tempat yang paling sakral, disusupi anaknya dan merampok harta di koper tua tempat ia menyimpan kain sarung bekas darah bayi-bayi yang dilahirkannya Ujung kakinya berdarah digilas sepatu baja anaknya Bajunya, jubahnya disingkapkan, dirobek Ia ditelanjangi Ibu kita duduk memeluk kaki telanjangnya yang ditekuk Ibu kita sedih Ibu kita meratapi dirinya Ibu