Posts

Showing posts from 2016

Karunia Rohani Bagi Pembangunan Jemaat

Image
[Refleksi 1 Korintus 12:1-11] Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Keywords: Karunia, Roh Kudus, Pemberitaan Injil, Pelayan Khusus, Iman I - Pendahuluan Tradisi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru [baca.Alkitab] tentang arti ‘karunia’ memiliki perbedaan tertentu, dan juga kesamaan dalam beberapa aspek tertentu. Pengertian dasarnya ialah ‘pemberian’. Namun karena kata ‘pemberian’ itu memiliki makna yang bervariasi, seperti ‘pemberian korban’ – sebagai persembahan penghapusan dosa, dan ada yang bernuansa negatif, seperti ‘suap’, maka pengertian ‘karunia’ itu dikhususkan sebagai ‘pemberian Allah’ yang didorong oleh kasih karuniaNya sendiri. Sebuah pemberian cuma-cuma dan tanpa paksaan. Ini merupakan gambaran utama dari motivasi ‘karunia’ itu, sekaligus membedakannya dari pemberian yang biasa dilakukan oleh seseorang [manusia] kepada seseorang lainnya [manusia]. Aspek pamrih menjadi pembeda yang hakiki dalam memahami ‘karunia’ sebagai pemberian. Sebab itu dalam PB, istilah karun

BAGAIMANA MENAFSIR SURAT-SURAT PAULUS [Edisi 1]

Sebuah Pegangan Sederhana Untuk Berlatih Menafsir Alkitab Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Pengantar Materi ini disusun untuk mendiskusikan apa-apa yang perlu diperhatikan jika kita hendak menafsir suatu teks dalam surat-surat Paulus. Sebab menafsir teks dalam Alkitab, ada hal-hal khusus dari teks itu yang perlu diperhatikan, supaya kita tidak menafsir sesuka hati kita [subyektif] melainkan menafsir teks dengan mencari tahu apa yang membuat sang penulis menulis seperti itu, kepada siapa ia menulis dan apa maksudnya di dalam konteks waktu itu? Jika itu sudah jelas, baru kita bisa menjelaskan maksud tafsiran itu kepada jemaat di saat ini. Jadi menafsir sama dengan membangun jembatan ke masa lalu, kemudian berjalan di atas jembatan itu sambil membawa ‘pesan dari masa lalu’ kepada jemaat di masa kini tetapi sudah dikemas sesuai dengan konteks jemaat di masa kini. Di kesempatan ini kita akan mencoba bersama melihat apa-apa di dalam surat Paulus dan bagaimana menafsirnya. Dalam ma

Makna Teologis dan Liturgis Kolekta/Persembahan

Oleh. Elifas Tomix Maspaitella [Materi Ibadah Keluarga Perangkat Pelayan Jemaat Rumahtiga, 17 September 2013] Pengantar Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji beberapa bahan Alkitab tentang persembahan/kolekta, guna memberi pemahaman yang relevan sehingga terdapat pula praktek memberi persembahan yang benar dari Jemaat. Sebab itu saya akan mengkajinya dengan melihat pada [1] pengertian dasar persembahan; [2] bentuk-bentuk persembahan; [3] motivasi memberi/membawa persembahan. Tiga aspek ini akan dikaji dari dasar-dasar Alkitab [PL dan PB], sambil merefleksikan cara memberi yang selama ini diterapkan dalam praktek ibadah dan bergereja kita. 1. Pengertian Dasar Persembahan Persembahan adalah sesuatu [ in natura ] yang diberikan kepada seseorang sebagai bentuk ketaatan pada hukum atau pemberian secara sukarela sebagai hadiah atau guna membantu meringankan beban orang lain [pemberian sukarela/sukacita]. Ketika istilah ini dijadikan bagian dari ritus agama, termasuk Kristen a

MENA MURIA DALAM STRUKTUR BAHASA LIO UPAA (KOA), MARAINA-MANUSELA di NUSA INA (PULAU SERAM)

Image
Oleh. Elifas Tomix Maspaitella STRUKTUR BAHASA MASYARAKAT Antropologi struktural, seperti diusung Levi Strauss, dalam dimensi tertentu telah mengantar kajian khusus strukturalisme yang selanjutnya merambah strukturalisme linguistik. Kecurigaan awal dari studi linguistik itu sendiri bahwa, sebenarnya strukturalisme itu menstudikan struktur sosial yang bisa diinterpretasi sebagai struktur bahasa. Lingkaran bahasa ( linguistick turn, Lash) telah menjadi domain yang menggelisahkan banyak orang, termasuk Ferdinand Saussure (1857-1913) untuk menelaah lebih mendalam langue dan parole (wicara aktual). Sampai pada titik itu, strukturalisme bahasa sudah semakin berkembang, sebab tidak lagi semata dimengerti sebagai bagian dari struktur sosial. Bahasa telah menyertakan di dalamnya kompleksitas tanda, termasuk elemen-elemen bunyi ( phonic ). Kembali ke Saussure, malah cara mengekspresikan suatu kata dalam bentuk parole menjadi perlu guna memahami struktur nilai yang terkandung di dalam

‘BERGEREJA’

Memberi Makna dan Pemaknaan Oleh. Elifas Tomix Maspaitella ~Catatan 26 Januari 2016 ‘Dalam kelemahan dan keterbatasan MPH kami sudah berusaha mempertanggungjawabkan mandat yang diberikan seluruh gereja ini kepada kami, dan mohon maaf kalau ternyata kami belum mampu menuntaskan pergumulan gereja ini. Gereja ini tidak bisa berhenti di satu Sidang Sinode, melainkan akan terus berlangsung dari waktu ke waktu. Karena itu kita harus terbuka kepada karya Allah dalam gereja ini.’ (John Chr. Ruhulessin) I – Perubahan Mindset Sejak tahun 1983, GPM pelayanan GPM berlangsung melalui desain strategis yang terumus dalam PIP/RIPP GPM. Penggunaan dokumen itu bermakna bahwa perencanaan gereja bertumpu pada sentralisasi visi dan desentralisasi prakarsa. Progres pelayanan, dan kompleksitas masalah, terutama bagaimana mengkreasikan jemaat-jemaat bertumbuh secara bersama-sama, maka di tahun 2010, seiring dengan perubahan Tata Gereja, maka sejak tahun 2012, Jemaat-jemaat telah