Posts

Showing posts from October, 2019

MEJA MAKANG KASIANG

Image
RITUS KELUARGA DAN KOMUNITAS DI MALUKU Oleh. Elifas Tomix Maspaitella "Mari makang". Frasa sesungguhnya ialah "mari katong makang sama-sama". Ini bukan sekedar ajakan. Lebih daripada itu, suatu panggilan, sebab: pertama, mama sudah selesai memasak, dan sudah mempersiapkannya di atas meja makan, dan kedua, meja makan merupakan media penyatuan semua anggota keluarga. Meja makang kasiang! Itu suatu istilah dipakai dalam beberapa ruang kegunaan (makna).  I. MEJA MAKANG KASIANG DALAM KESEHARIAN   Istilah itu menunjuk pada meja makan di ruang makan yang menjadi tempat makan semua anggota keluarga.  "Makang tuh dudu di meja makang". Ini adalah suatu ungkapan yang menunjuk pada tata etik keluarga, sebab tidak dibenarkan seorang anggota keluarga makan di tempat lain selain di meja makan dalam ruang makan. Kaidah etik ini terkait dengan konsep dogma tradisional.  Pertama, makanan adalah berkat. Berkat harus disaji atau ditempatkan pada tempat ya

KULEEIIII:

SEMIOTIK LOKAL DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KOGNITIF Oleh. Elifas Tomix Maspaitella KULEEIIII, PERSON ADALAH BAGIAN DARI KOMUNITAS Pendeta Jacky Manuputty, saat berkhotbah pada Ibadah Pembukaan sidang ke-41 Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Sinode GPM di Jemaat GPM Haruku Samet, Klasis Pulau-pulau Lease, menyapa jemaat dengan sapaan khas orang Haruku, Kuleeiiii. Pada laman facebook, unggahan-unggahan tentang khotbah tersebut menjadi ruang diskusi dan tukar informasi tentang cara berbudaya yang ada di berbagai negeri di Maluku, bahkan di dunia. Cara itu ada pada masyarakat di Pulau Aru, Seram, Ambon, dengan kata dan bahasa yang hampir sama tetapi juga berbeda. Seruan Kuleeiiii itu semacam cara berseru ( exclamatory ) pada masyarakat berbudaya. Aspek linguistiknya lahir dari konteks relasi sosial yang sudah terpintal di dalam keluarga, soa, klen, atau bahkan masyarakat suatu negeri. Unit sosial itu penting sebab sebagai cara berseru, Kuleeiiii tidak tergolong sebagai introduksi atau c