[Bahan Renungan: Mazmur 124:6-8]
Oleh. Elifas Tomix Maspaitella
Kekristenan itu bukan slogan, sebab kekristenan itu adalah kemampuan manusia mewujudkan pesan-pesan Injil dalam kata dan tindakan mereka. Artinya kekristenan itu adalah manusia itu sendiri, yakni manusia yang sudah dipanggil dan diutus TUHAN untuk menghadirkan tanda-tanda damai sejahtera di dunia, melalui pelayanan nyata bagi sesama manusia.
Kekristenan itu bukan roh yang mati, tetapi kekristenan itu ada dan hidup karena ROH KUDUS. Kekristenan itu berarti juga suatu kelepasan dari berbagai jerat, tantangan, godaan, cobaan, masalah, bukan secara pasif, tetapi melalui suatu usaha yang dibimbing oleh Roh Kudus. Sebab itu kekristenan itu berintikan pada relasi antarmanusia, relasi antariman. Menjadi kristen berarti berjumpa dengan semua orang dan berhadapan dengan semua masalah.
Maka kalau orang kristen harus memuji TUHAN, karena mereka mengalami bahwa di dalam rupa-rupa jerat, tantangan, godaan, cobaan, dan masalah, mereka diberi kemampuan, kekuatan, pengertian, dan kesabaran untuk berusaha keluar dari semuanya itu. Mengapa karena itu pemazmur mengajak kita memuji TUHAN, sebab di dalam tiap tantangan, godaan, cobaan, dan masalah, kita tidak sendiri.
TUHAN tidak berdiam diri, melainkan IA bertindak, bahkan di saat ketika kita lemah. Di saat kita lemah itu, sesungguhnya TUHAN membiarkan kita ‘berhenti sejenak’ agar IA yang bekerja melepaskan kita.
Itulah alasan mengapa kita harus memuji TUHAN, dan biarlah ROH pun memujiNya, dan kita memuji di dalam ROH.
Menu :
Pujilah TUHAN, Pujilah TUHAN, dan Pujilah TUHAN (saja)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TALITA KUM
(Markus 5:35-43) Oleh. Pdt. Elifas Tomix Maspaitella PROKLAMASI KEMESIASAN YESUS Injil Markus, sebagai injil tertua yang ditulis antara ta...
-
Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Paduan Terompet Jemaat Rumahtiga di Rohua, Januari 2009 A. Perspektif Ibadah merupakan suatu aktifitas agama ...
-
Oleh. Elifas Tomix Maspaitella [Materi Ibadah Keluarga Perangkat Pelayan Jemaat Rumahtiga, 17 September 2013] Pengantar Tulisan ini...
-
Mazmur 34:16, 17 – Tafsir dan Rekritik Oleh. Elifas Tomix Maspaitella 1. Berawal dari paradigma ‘serba dua’ Saya memberi judul di...
No comments:
Post a Comment