NATAL DENG PAPEDA SABALE
Katanya cinta meramas kasbi Pancangkan kain di kuda-kuda Tabaos cinta panggil anak negeri Lihat mama meramas kasbi Dengar suara rindu gadis sebelah rumah Teriakan lapar tangisan dahagA Dan suara himpitan kerongkongan kering Bunyi perut berirama tifa pica Katanya cinta membakar sukma Lalu mama naikkan syukur siang Singgahsana Allah memutih bagaikan toya Panci tumpah ruah gelombang air panas Sempe diramaikan jari yang me-lomi toya Aru-aru menentramkan perut tertabu Sukacita hadir siang malam dirumah tua “Tuhan berkatilah makanan kami” doa ini terdengar indah karena papeda sabale akan datang Tuhan…… nikmatnya kuah lemon. Yang teruras bagaikan anggur hermon Dijilati lidah penikmat bungaran Pernahkah kau cicipi Tuhan…..????? “Tuhan inilah makanan kami yang Kau beri makanan natal orang pinggiran yang hanya bisa mengolah kasbi makanan natal anak negeri yang susah beras secupak dan cuma ada ikan meti “Tuhan………. Trima kasih atas berkatMu” doa itu begitu syahdu karena hati hampir menangis adakah...