Posts

Showing posts from January, 2009

Ayat-ayat Politik

Image
(Kuasa Gambar dan Slogan dalam Pemilu 2009. Potret di Kota Ambon) Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Politik di Ambang Budaya Populer Kita tidak bisa menggeserkan terpaan budaya populer dalam iklim demokrasi. Setiap bangsa dan masyarakat, dalam zaman manapun masuk dalam jaring budaya populer ( popular culture net ). Demokrasi itu sendiri memerlukan sarana budaya populer, dan yang paling utama adalah media, sebagai chanel propaganda. Baliho di Jalan Raya di Kota AmbonAda fenomena yang menarik dalam politik Indonesia, pasca penerapan sistem Pemilihan Umum langsung, dalam arti rakyat bertindak sendiri dan langsung memilih siapa yang menjadi wakilnya. Dengan kata lain, rakyat ‘memilih orang’ di dalam partai politik peserta pemilu. Tampilan pada calon anggota legislatif (caleg) dalam budaya populer menjadi trend pasar politik. Bahkan dapat dikatakan media budaya populer menjadi komoditi yang diminati setiap caleg. Saya masih ingat, sebelum terjadi sistem pemilihan umum seperti sekarang, dahulu

Badendang

Image
Oleh. Elifas Tomx Maspaitella Kalau telah menjadi suatu kelaziman umum yang ada di setiap negeri di Maluku, badendang patut disebut sebagai sebuah tradisi yang dipraktekkan secara turun-temurun dalam masyarakat. Beta berpendapat mungkin kita perlu mencari suatu core sosial dari mana dan bagaimana sampai tradisi ini berkembang di setiap negeri. Penelusuran ke arah itu mungkin bisa ditempuh dari beberapa item, seperti nyanyian pada saat badendang, dengan kebiasaan berbalas pantun. Lagu-lagu irama tifa, dll, yang menceritakan berbagai hal, terutama pemaknaan mengenai persaudaraan. Mengapa tradisi ini lazim muncul pada saat ‘pesta tahun baru’, atau tepatnya sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat telah berada di tahun yang baru? Masyarakat di Eropa dan Amerika, biasa menyambutnya dengan mengadakan pesta atau perayaan besar (karnaval), yang berpuncak dengan pesta kembang api. Mungkinkah masyarakat kita juga demikian? Menanti saat pergantian tahun, lalu me luapkan kegembiraannya dengan ‘b

Dunia Bermain Anak di Maluku : (1)

Image
Pata-pata (Letup-letup) Oleh. Elifas Tomix Maspaitella S ebenarnya beta bermaksud melihat aspek teologi dari dunia bermain anak. Memang ini memerlukan suatu pendalaman khusus, meliputi berbagai aspek, terutama prakarsa dan partisipasi anak di dalam dunianya sebagai bagian dari cara anak berteologi dengan diri dan di dalam dunianya. Pata-pata: Edi Lumamuly, beta pung anak sarane (anak saksi baptisan) di jemaat Uweth (Klasis GPM Taniwel, Kec. Taniwel, Kab. Seram Bagian Barat – Maluku), pada tanggal 10 Juli 2008, bermain pata-pata bersama te man-temannya. Melihatnya, beta mengingat masa kecil di Rutong. Kami bermain pata-pata pada saat musim bunga jambu, dan bunga kayu putih. Kalau tidak ada kedua musim itu, berarti juga bukan musim main pata-pata. Ternyata, Edi dan teman-temannya bermain pata-pata tanpa menghitung musim tersebut, sebab ‘peluru’-nya dipakai dari daging buah kelapa (isi kalapa/kalapa sisi). Pata-pata itu semacam ‘senjata’ yang dibuat dari sebatang bambu yang khusus untuk i