TEOLOGI ADVOKASI DALAM PRAKSIS BER-GPM

Oleh, Elifas Tomix Maspaitella PENGANTAR Pola Induk Pelayanan dan Rencana Induk Pengembangan Pelayanan (PIP-RIPP) GPM tidak sekedar sebagai dokumen perencanaan pelayanan gereja semata, melainkan dokumen misiologis dan/atau teologi praksis GPM. Disebut demikian sebab PIP-RIPP memuat strategi dan cara GPM menjawab isu-isu aktual dalam konteksnya. Gereja yang merespons amanat panggilannya dari TUHAN adalah gereja yang bermisi. Dalam eklesiologi GPM, sebagaimana termaktub dalam Tata Gereja (Bab IV, Pasal 8 ayat 2), GPM telah mendefenisi bentuk panggilan pelayanannya itu secara praksis/nyata. Itu artinya kesadaran misiologis menjadi perspektif dasar dari bagaimana gereja itu hidup dan peka terhadap konteks kehadirannya. Mengenai advokasi, dalam PIP-RIPP GPM 2016-2020, hal ini mendapat aksentuasi yang utama dan menjadi kegiatan utama dari banyak program pelayanan. Beberapa isu dalam PIP-RIPP yang membuat advokasi itu menjadi penting antara lain: - ...