Posts

Showing posts from July, 2010

PATU KAPALAE

Image
Artefak Kapal Dagang Cina di Horale, Maluku Tengah Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Pengantar Menelusuri jejak peninggalan Cina di Maluku memiliki daya tarik tersendiri. Suatu jejak sejarah yang belum terlalu diminati kalangan ilmuan dan sejarahwan. Karena itu rekaman dan narasi sejarah mengenai Maluku selalu diwarnai dengan cerita Eropa, karena itu artefak-artefak Eropa yang paling banyak dipelihara atau dilestarikan. Padahal jika diakui secara jujur, jejak Cina merupakan jejak tertua, bahkan sudah ada jauh sebelum datangnya orang Eropa ke Maluku [mengenai ini, saya sedang mempersiapkan satu tulisan lain lagi sebagai kajian ulang terhadap rekaman data dan catatan beberapa ilmuwan barat]. Apa yang kemudian diulas dalam artikel ini adalah sebuah temuan baru yang patut dicurigai sebagai bukti bahwa pengaruh Cina di Maluku begitu mendalam dan meluas sampai ke daerah pedalaman. Pulau Seram adalah salah satu lokus yang di sini jejak Cina bisa ditemukan pula. Saya belum sempat menelusuri ke da

NAZAR

Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Pengantar Tulisan ini muncul dari pertanyaan anggota Jemaat GPM Rumahtiga mengenai na[t]zar jemaat untuk pembangunan kembali Gedung Gereja Ebenhaezer saat peletakan batu penjuru pembangunan itu [22 April 2009]. Gedung gereja tua ini hancur akibat konflik sosial 4 Juli 2000. Gereja ini sendiri dibangun sejak 22 April 1821 (peletakan batu penjuru), dan ditahbiskan pada 29 November 1928. Kembali kepada pokok tulisan ini, na[t]zar secara umum dipahami jemaat-jemaat GPM sebagai ‘uang pergumulan’. Saya menulis na[t]zar mengikuti cara lafalisasi orang-orang Kristen di Maluku. Ada beberapa kebiasaan yang tersangkut dengan pemahaman itu: Pertama, setiap rumah pada kamar utama selalu ada ‘meja sumbayang’ dan di atasnya diletakkan ‘piring na[t]zar’. ‘Meja sumbayang’ merupakan tempat khusus untuk berdoa atau pergumulan keluarga, dan piring na[t]zar menjadi simbol kehadiran Tuhan dalam doa itu. Dewasa ini cara itu hanya ada pada beberapa keluarga [tidak semua keluarga