Posts

Showing posts from September, 2009

Obama & Amerika Utusan Iblis????

Image
Membaca Secara Kritis Buku Weal Aheon, “Membongkar Rahasia Besar Obama 2012” Oleh. Elifas Tomix Maspaitella 1. Carapandang Bersama Memang tidak mudah memahami buku-buku seperti yang ditulis Weal Aheon, apalagi sang penulis sudah menghasilkan banyak buku serupa – yang bernuansa tafsir nubuat. Jadi agak sulit untuk meraba ke mana arah pemikiran sang penulis. Bahkan untuk memastikan di pihak mana sang penulis berada pun sedikit sulit. Aheon cukup familiar dengan berbagai nubuat di dalam teks-teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bahkan hal-hal yang krusial seperti AntiKristus juga dibahas secara gamblang dalam tulisannya yang lain. Tentang “Membongkar Rahasia Besar Obama 2012”, Weal Aheon menulis bahwa: “buku ini ditulis bukanlah untuk menuduh, mencurigai, atau mendeskreditkan seseorang, siapapun dia”…tetapi “mengajak anda untuk ikut andil dalam membongkar rencana besar Iblis”. Nah, yang membuat buku ini menarik ialah Aheon menunjuk kepada suatu bangsa, yakni Amerika Serikat, dan s

Tahap Perkembangan Kepercayaan

Sari Pemikiran James W. Fowler dalam “Teori Perkembangan Kepercayaan: Karya-karya Penting James W. Fowler”, Editor. A. Supratiknya, Yogyakarta: Kanisius, 1995 Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Satu Manusia sebagai Pemberi Makna James W. Fowler mengembangkan suatu teori yang disebutnya “Faith Development Theory”. Teorinya ini lebih menjurus pada psikologi agama. Namun pendekatannya ini membantu kita dalam memahami tahapan perkembangan percaya seorang manusia dan satu komunitas. Atau membantu dalam memahami alasan-alasan mengapa dan bagaimana seorang menjadi percaya atau beragama. Beragama bagi Fowler adalah bagian dari proses mencari makna, sebab itu menurutnya manusia adalah meaning maker (pemberi arti). Manusia adalah subyek yang bermakna dan memberi/menciptakan makna pada sesuatu atau pada iman ( faith ), dan kepercayaan ( belief )/agama. Proses memberi makna itu yang memperlihatkan bahwa manusialah yang menyusun suatu penjelasan terhadap berbagai pengertian yang semula ti

Panas Gandong Amalopu 1980

Image
Panas Gandong merupakan ‘ritus adat’ antara dua negeri gandong, Rumahkay (Amakele Lorimalahitu) dan Rutong (Loupurisa Uritalai) yang diselenggarakan tiap 5 tahun sekali, sesuai dengan pengelompokkan Pata (Kelompok) Lima, sebagai persekutuan (liga) adat kedua negeri. Dalam tradisinya, kedua negeri ini mengakui sekandung (kakak-adik), karena itu sapaan yang biasa dikenakan kepada tiap anggota masyarakat adalah “gandong kaka” dan “gandong ade”. Jadi tiap orang Rutong menyapa saudara gandongnya, harus diawali dengan sebutan “gandong kaka…” baru menyebut namanya, sebaliknya juga demikian. Ritus Panas Gandong tahun 1980, adalah yang terakhir dalam kurun waktu 1980-an sampai kini. Beberapa kali harus dilaksanakan, namun terkendala oleh beberapa hal prinsip. Pada tahun 1995, kendalanya adalah Pemerintahan Negeri di kedua Negeri yang belum terbentuk; dan selanjutnya oleh alasan situasi keamanan Maluku yang belum kondusif. Sebagai generasi muda Amalopu, kita mendambakan agar tali ikatan gandong