Posts

Showing posts from October, 2008

Hasil Ketikan Ellexia di usia 6 bulan

Image
(17 Oktober 2008) /.., ., mn b m mjn m nhbstthrrrrrrrrrrrrrrrf2 h brrvbm nmmmmmbb TF vy V F ` n b,Sgv kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk n bn jjjjjjm m b bb b cvb nnnnnn nn bb bbnnnmjvbv B788888 8j 8h m8888888 v z jmv v v iiii Hbvhhhhhgnbb rbn/..jnmm,,m,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,’/nghyhnjhjjn7nhhn7hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm,fdeszxhhjjjjjjjjjjjhjmkkuyhgghhyutggggggggggggggggggggggggggggggggggfyghghhhhhhhhhhhhhhhhhgggggggggggggggggggggggggggggyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyym,mkkkkkkkoommmmmmmmmmmmmmmmmmmnnnnnnnnnnnnnnhhgeddcffddddddddddddddccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc4gbhgZ , MIM I, M VVVGCCGCBBBBBBBBBBBBBBBBBGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGn bb GFF TCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCGCCCGGFM,HGCFFDCCFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFCDmJhh/ B b btttttttttttttbbbbbbbbb g ddddddddddddddddddddddd mmjijjjikkmknhh mmmmmm nmnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnmjmnnnnnnnnnnmn 77777777777777777777777777 bn v bgbhtybbbbbbbbbbb

Iman & HaNura

1 Timotius 1:18-20 [Pdt. E.T. Maspaitella] HaNura, Hati Nurani yang dimaksudkan di sini bukan nama sebuah partai politik peserta Pemilu 2009. HaNura di sini adalah suatu kaidah etik injili yang dituntut Paulus dari Timotius dalam melaksanakan tugas kesaksian yang dipercayakan kepadanya (ay.18, lihat juga ay.5). Tidak jelas tentang ‘perjuangan yang baik’ dalam teks ini. Tetapi Paulus menegaskan kepada TImotius bahwa perjuangan itu bisa dilaksanakan dengan iman dan hati nurani yang murni. Apa maksudnya? Iman dan hati nurani yang murni, merupakan syarat-syarat etik tentang dasar dari perilaku dan tanggungjawab manusia di dalam dunia. Ketika hal itu ditegaskan kepada Timotius, karena Timotius berhadapan dengan situasi masyarakat yang kerap mengembangkan cara-cara hidup yang tidak benar, seperti menuruti ajaran-ajaran sesat, laksana dongeng nenek tua. Alasan lain pentingnya iman dan hati nurani yang murni, karena di dalam jemaat/masyarakat ada orang durhaka, orang lali, orang fasik, orang b

Pelayanan Gereja: Jangan Salah Pilih

Kisah Para Rasul 6:1-7 [Pdt. E.T. Maspaitella] Gereja di suatu waktu, termasuk saat ini, adalah suatu bentuk persekutuan yang kompleks, yakni karena jemaat semakin banyak, dan kebutuhan mereka semakin beragam. Di sisi lain, masalah yang dihadapi umat juga semakin kompleks, dan gereja selalu dituntut untuk memenuhi atau bersikap terhadap seluruh persoalan umat itu. Sampai pada ‘orang mabuk’ sekalipun, orang selalu meminta pertanggungjawaban dan peran gereja. Kisah Para Rasul 6:1-7 ini menunjuk pada mekanisme pembagian tugas yang kemudian ditempuh oleh para Rasul untuk menanggulangi persoalan jemaat yang semakin kompleks itu. Pengangkatan tujuh Syamaset untuk mengurus masalah-masalah kemiskinan, kebutuhan para janda, dan persoalan-persoalan sosial umat. Hal itu semata-mata adalah pembagian peran yang mesti ditempuh dengan tujuan agar masalah-masalah umat itu bisa ditangani secara utuh; tanpa ada yang tersisa. Adalah Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, dan Parmenas dan Nikolaus

Faedah Hidup Berjemaat

Kisah Para Rasul 4:32-37 [Pdt. E.T. Maspaitella] Persekutuan Jemaat, atau gereja ( ekklesia ) adalah persekutuan yang kudus atau dikuduskan TUHAN untuk saling melayani. Dengan kata lain menjadi kristen berarti ‘dipanggil untuk melayani’ ( calling to service). Aspek itu menjadi tanda penampakan awal gereja ketika lahir dalam lingkungan Romawi. Para Rasul dan orang-orang kristen awal, dalam tekanan politik yang mereka alami, melaksanakan suatu cara hidup yang unik. Dalam tekanan itu, mereka menjadikan hidup dan milik pribadi sebagai milik bersama. Sebagai implementasi dari prinsip itu, mereka setiap hari berkumpul dari rumah ke rumah, dan melaksanakan ritus ‘eukaristi’ atau membagi-bagikan roti seorang terhadap lainnya. Bentuk implementasi yang lebih radikal dari itu adalah orang-orang kaya, yang kemudian terpengaruh oleh ajaran para Rasul, menjual tanah dan harta milik mereka, dan hasilnya dibawakan kepada para Rasul untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin. Orang miskin adalah ke

Buah Kerendahan Hati

Amsal 22:4-9 [Pdt. E.T. Maspaitella] Membaca Amsal akan tetap mengingatkan kita betapa hikmat itu adalah hal yang penting bagi hidup. Berhikmat telah menjadi semacam ‘perintah kehidupan’, yaitu agar manusia berusaha mencari dan memperolehnya. Sikap etis yang dituntut dari manusia dalam mencari dan memperoleh hikmat adalah ‘takut TUHAN’, yang sekaligus menjadi ‘norma’ dari usaha mencari dan memperoleh hikmat itu. Di dalam sikap takut Tuhan itu, manusia diharapkan bertindak, bertutur kata, berpikir, dan menyeimbangkan tingkah laku hidup sehari-hari dengan apa yang dikehendaki TUHAN. Singkatnya hidup tertib, dan berjalan pada jalan-jalan yang benar, yang mendatangkan kehidupan. Karena itu, berhikmat adalah cita-cita setiap orang percaya yang harus diraihnya. Amsal 22:4-9 melihat selain takut TUHAN, sikap etis berikutnya yang penting adalah kerendahan hati. Point ini mengingatkan kita tentang manfaat ‘hati’ (leb) sebagai pusat kendali dan pusat pertimbangan seluruh keputusan etis di dalam