Posts

Showing posts from January, 2008

KONFLIK DAN PLURALITAS

KONFLIK DAN PLURALITAS SEBAGAI KONTEKS TEOLOGI PASTORAL DI MALUKU OLEH. Elifas Tomix Maspaitella 0. Latar Belakang Perubahan-perubahan cepat dalam masyarakat di Indonesia sarat masalah. “Multi-dimensional”, demikian istilah yang selalu menunjuk kejamakan dan kerumitan masalah sosial di negeri ini. Di situ terkadang diperlukan bukan saja satu pendekatan dalam mendiagnosa suatu masalah, sebab, satu langkah terapi sosial terhadap satu masalah sosial, selalu kurang memadai menyelesaikan masalah itu sendiri. Agama-agama di Indonesia telah lama mengembangkan dialog antar iman sebagai suatu mekanisme penanganan pluralitas masyarakat. Bahkan teologia religionum telah menjadi paradigma teologi yang menempatkan agama-agama sebagai bagian yang sama di dalam masyarakat, bangsa dan negara. Semua agama memiliki hakekat masa depan yang sama, yaitu kesejahteraan, keadilan dan keamanan; atau kasih, keadilan, dan keutuhan ciptaan. Bahkan dalam iklim global, Ethic Global , telah menjadi semacam kaidah da

PERSEPULUHAN:

Tafsir Sosiologis Terhadap Rumusan Hukum Sosio-Ekonomi dalam Perjanjian Lama Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Bagian 1: TAFSIR SOSIOLOGI SEBAGAI SEBUAH PENDEKATAN ALKITAB (PL) sebagai karya tulis para scriba dihasilkan melalui pergumulan panjang dalam suatu lingkungan sosial. Scriba tidak menulis dalam “alam fantasi” atau dari tengah kondisi “ekstasi”, mereka sadar akan realita yang dihadapinya, berupa tekanan, keresahan rakyat, harapan dan keputusasaan, kelaparan, kesejahteraan, dan kemenangan. [1] Mereka mengangkat dan menuangkan ekspresi rakyat dan/atau ekspresinya sendiri dalam bentuk tulisan, yang bisa juga berupa propaganda politik dalam rangka mendukung tegaknya suatu dinasti ( royal writings ), atau sebagai dasar legitimasi bagi naiknya seseorang menjadi raja (bnd. karya Y sebagai propaganda politik Daud, dan karya Dh sebagai propaganda mendukung Yosia sebagai pewaris sah dinasti Daud). Dunia sosial ( social setting ) dari tulisan-tulisan menuangkan latar belakang ekspresi dan a

LOGIKA INDUKTIF

Oleh. Elifas Tomix Maspaitella 1. PENDAHULUAN ARISTOTELES membagi kerja dasar intelektual ke dalam [1] memahami obyek, [2] membentuk dan memilah, [3] menalar dari sesuatu yang diketahui kepada sesuatu yang tidak diketahui. [1] Anasir itu membentuk suatu disiplin yang ditempuh oleh Aristoteles yang kemudian disebut “Logika”, yang oleh Aristoteles bertujuan untuk membuat dan menguji inferensi [kesimpulan keilmuan]. [2] Sebagai Bapak Logika, disiplin yang dikembangkannya kurang disukai di zaman kuno. Menurut Watloly, Aristoteles lebih memahami ilmu sebagai pengetahuan demonstratif, tentang sebab-sebab utama segala hal [causa prima]. Ilmu seperti itu bersifat teoretis [ilmu tertinggi], praktis [ilmu terapan], dan produktif [ilmu yang bermanfaat]. Di samping ilmu-ilmu seperti biologi, psikologi, dan politik, Aristoteles juga mengembangkan ilmu penalaran [logika] atau analitik, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal